Sabtu, 21 November 2009

mengejar siapa?

apa aku boleh meminta agar matahri di gantikan? manusia hidup berketergantungan, tapi aku sudah terlalu menggantung pada matahari. sudah tak memikirkan sinar yang lain, yang bahkan mungkin lebih terang. aku hanya berfikir matahari, matahari, dan hanya matahari lah yang ku punya. tanpa mau menoleh sedikit pada yang lain.

yang lagi aku bicarain bukan tentang seorang cowok, bukan seorang artis, bukan seorang guru, bukan juga seorang teman. dia hanya seorang benda mati yang dapat menggetarkan darahku, menghanyutkan seluruh selku, hingga yang tadinya dibuat membeku, sekita dengan kedipan mata dapat mencair dengan deras dan sangat terasa.

entah perasaan apa yang sedang aku ucapkan. kata-kata yang ku lontarkan begitu saja keluar dari otak dan langsur tersalur ke gerakkan tangan. saat aku sedang sedih, saat aku gembira, bahkan saat biasa saja, aku selalu ingin menengoknya sekilas. mungkin bagiku, dia seperti teman sejati yang setia kemana saja.

setiap lembaran dan tiap kata yang 'dia' berikan, seperti penguat diriku yang sudah lama rapuh. dia merengkuh ku hingga berdiri tegap dan mampu berjalan lagi. aku sadar, hanya Allah-lah yang dapat berbuat seperti itu. si 'dia' ini hanya pendamping yangsetia menemani malam sepiku, yang selalu di caci maki dan di hina dina tanpa semua orang tahu bahwa semua salahku.

dia tergambar seperti buah, seperti camilan yang tak wajib tapi sangat layak dan di inginkan untuk terus dinikmati. sama halnya dengan lentara ruang padam, atau cat kanvas putih. tapi sedetik kemudian aku sadar, bahwa semua itu adalah bohong belaka. yang seharusnya aku cinta bukan dia, tapi Allah saja. karena hanya Allah yang mampu menguatkan ku dengan cara yang pasti membuat ku kuat. dia tahu segala mcam melebihi ibu sekali pun.

jelas saja, karena dia pencipta ku, pencipta kita semua. tak pantas aku menduakannya dengan siapa saja. sungguh hina benar aku ini saat berucap seperti tadi. yang harus ku lakukan adalah membasuh peluh dan bertunduk mohon ampun padanya. nyatakan semua perasaan yang selalu ku alami saat ini, hanya dia sanggahan ku, tampat berteduh dan berlindung. tempat ku bergantung saat ku tahu ranting yang lain hanya bajakan belaka, hanya kamuflase dan tipuan setan licik yang ada di sekitar.

bila saja masih di inginkan, aku akan terus berlari mengejar cahaya ku, mengejar apapun dalam hidupku itu. tapi aku terlambat. sudah banyak dosa yang kini ku perbuat. apa aku ini pantas? tak tega ku bayangkan surga disana. di benakku hanya ada neraka yang tersenyum licik karena telah berhasil menyeretku menemani manusia keji lain. manusia yang tak pantas untuk di belai kasih Allah.

apa tak ada lagi kesempatan?? setan ini sudah meluluh lantakkan hatiku. sedikit lagi akan menutup semua pintu di hati. aku tak mau dan terus berlari menerobos waktu. berharap ada sedikit celah yang tersisa saat matahari telah terbenam senja.

Senin, 16 November 2009

ijinkan aku menyayangimu

intro
fm Cm D/f E

fm Cm
Andai Kau Ijinkan Walau Sekejap Memandang
D E
Kubuktikan Kepadaamu Aku Memiliki Rasa
fm Cm
Cinta Yang Terpendam Tak Sempat Aku Nyatakan
D E
Karena Kau Telah Memilih Menutup Pintu Hatimu

fm
Ijinkan Aku Membuktikan
Cm
Inilah Kesungguhan Rasa
D E
Ijinkan Aku Menyayangimu

Reff Iwan Fals
A fm
Sayangku Wouoooooo
D E
Dengarkanlah Isi Hatiku
A fm
CintAku Wuooooooo
D G E
Dengarkanlah Isi Hatiku

fm Cm D/f E

fm Cm
Cinta Yang Kupendam Tak Sempat Aku Nyatakan
D E
Karena Kau Telah Memilih Menutup Pintu Hatimu

Back To
Back To Reff Iwan Fals

Musik A D fm E 2x

D
Bila Cinta Tak Menyatukan Kita
Cm
Bila Kita Tak Mungkin Bersama
G E
Ijinkan Aku Tetap Menyayangimu Woooo

aku tahu

Mekarnya bunga itu
Membuatku tahu
Taubat kita takkan di tolak
Asal khusyu dengan niat

Mulai bergerak sepanjang malam
Perlahan mencapai ke suksesan
Hingga .. muncul sepucuk bunga
Indah, harum, segar ku rasa

Tanpa lelah terus berjuang
Hingga akhirnya tetap di buang
Tapi kita di ajarkan
Untuk menerima semua cobaan
Termasuk ajal yang takkan di terjang

i got over u

I got over you?? Pertama kali tau ni lgu, dari novel yang di beli di gramed beberapa minggu lalu. Waktu itu lagi cari-cari bahan buat karya tulis, tapi udah muter-muter gak ketemu. karena kesana bareng hasna si penggila novel, jadi gak usah di suruh juga udah punya insting langsung ke tempat novel dua-duanya.

Nah, disana itu ada beberapa novel baru yang udah aku incer. Karena udah liat di internet, jadi udah tahu harganya berapa (hehehe..). itung di itung duit akhirnya beli buku dua dari situ (victory sama thalita) sementara hasna beli satu buku judulnya mawar merah mozaik gitu deh, dia ngebet dan penasaran banget sama itu buku. Pokoknya Cuma segitu yang mau di certain dari mana asal buku itu, coz kalau di certain lebih lanjut, bakal makan hati, habis ada kejadian yang gak ngenakin. (malu kalau mejeng disini)

Lama lama lama, ku habisin buku pertama(victory), sempet di baca dua kali juga. Akhirnya baca yang satu lagi, seru walau agak tipis. Mau tau? Baca aja ceritanya sendiri. Nah disitu ada sehalaman lirik lagu yang di tulis si penulis, judulnya not over you gitu deh, lagunya Daughty (gak kenal, coz aku kuper. Hehe) yang mau gak mau ku penasaran pengen denger. Cari di dan ngedownload akhirnya dapet! Lagunya agak ne rock ya?? Tapi gatau apa kuping icha yang kelewat jauh. Gak di nyana-nyana, enakeun juga walau agak bikin tambah budek, yasud… di dengerin deh ampe rambut keriting ini menjadi botak dan kembali lebat lagi. Hehe, lebay…

Dan mulai saat itu jadi suka ama si yang nyanyi (mksudnya ng-fans!), dan udah mulai ngumpulin lagu-lagu dia yang lain deh… :p

awalnya

Awalnya hanya berbatas
Lalu ku mulai mengagumi
Dari kejauhan, semakin ku lihat ..
Terasa tentram
Entah sejak kapan

Apa salah ??
Kini aku sudah menggilainya
Terbawa suasana, ku rindu padanya
Sedikit lama tak bertemu
bagai beribu abad tak berjumpa

laksana pasir yang terbawa arus
sinar kelembutan yang selalu membuat ku tentram
kini jadi milik orang lain.

aku sakit dan terjatuh
terpukul dengan kenyataan
tak berani ku bergerak
hanya termangu bersandar maya

kehidupan ini sudah membuatku gila
semakin menggila dan meluap
wajahnya memang terbayang
tapi dalam mimpi, bukan kenyataan

ketika tanganmu menyentuh kalbu ku
tahukah kau perasaan iitu?
Ku harap tahu
Tapi ku begitu malu
Karena tak seperDUGA

Untung dan rugi di tangan ilahi
Aku mencintaimu, sayang ..
Sepenuh hati karenaNYA
Tulus memberI CINTA menunggu hari

fitrah itu

terbesit secercah harap
yang terucap dari gerak
menggoreskan setiap aliran cinta
ya Rabb ku, ampuni hambaMu

aku berlindung di setiap naunganMu
aturlah setiap linangan cinta ini
yang tercurah karena fitrah
mengharap semu sebuah balasan

cinta yang ku terawang
semakin samar dari kejauhan
lama kian lama ku tersadar
ku menunggu hingga mati rasaku
tapi tidak bagi cintaku
apa kamu pun begitu ??

Sabtu, 14 November 2009

kalau dulu-dulu bisu adalah andalan mu, tapi kenapa sekarang kau begitu ragu?? seperti ada hal yang mengganjal di ulu hati, kamu berusaha mengeluarkannya sekuat tenaga. sebisa mungkin menggunakan caramu sendiri. memang agaknya begitu aneh, tapi aku baru sadar.. bahwa selama ini tatapanmu telah lama mengawasi sudut gerakku.

ku kira bumi sangat luas. dari afrika, eropa, asia, amerika, dan entahlah yang lain lagi. ku kira semua ada sekat, tapi tak begitu jalannya. aku yang selalu mengoceh penuh kegirangan.. tak sadar bahwa tatapan bisu telah menghantui tahun-tahun indahku.

mengapa aku tak sadar?? itu adalah hal yang tak mungkin aku lupakan, tak mungkin aku lepaskan. tangan bertemu tangan, tatapan dibalas tatapan, rindu pun di hantam rindu. ternyata semua berjalan seperti itu. aku benar-benar merasa tak berdaya, karena kau berdiri di pihak maya.

terimakasih untuk segala cinta, segala harapan dan segala dukung topangan yang telah engkau beri. tapi rasa sakit ini sudah mulai menguasai ragaku. aku mulai merasakan sakit ini lagi. sakit yang tumbuh dan mengahntui ku di saat yang tak pasti. aku ragu dan ingin mundur dari semua ini.

mata berbicara hati bergerak

Aku melihatnya lagi di sekolah. Hari ini dia terlihat memperhatikan ku yang sibuk menyeka air mata di depan ruang tata usaha sekolah. Sebelum ke ruangan ini, aku memang sempat menangis cukup lama, sehingga membuat mata ku merah dan sembap.

Entah apa yang dia pikirkaan sekarang saat melihatku seperti ini. Icha yang selalu gila dan tertawa keras-keras tanpa bisa di hentikan, tiba-tiba saja terlihat menangis, di sekolah pula. Kali ini dia masih menatap menyelidik ke arah ku. Apa sebegitu penasarannya dia? Ohh.. silahkan lah tertawa jika mau.

tapi tatapan yang dia berikan kian lama kian beruba h. Mungkin dia merubahnya menjadi rasa kasihan, tapi bukan masalah, aku tetap dan akan memohon untuk selalu melihat tatapan itu, selamanya. karena akan selalu ku nantikan.. Tatapan dia kini begitu menentramkan. Aku sampai hampir limbung dan kembali berteriak gembira jika tidak sadar akan situasi yang masih terjadi.

Arti dari tatapan itu seperti menyiratkan rasa tabah, menyiratkan dan memperkuat ku untuk selalu bertahan dan kuat. Tatapannya seakan berbicara pada ku, bahwa dia akan selalu menopang ku kapan pun. Tak peduli akan status dan waktu yang masih berjalan menolak kami, tapi dia tetap meyakinkan ku akan hal itu.
Kami yang selalu belajar dan berbicara satu sama lain dengan tatapan mata, membuat aku semakin mengerti bahwa hidup bukanlah kosong. Karena satu bukanlah satu, tapi satu.. bisa menjadi seribu. Saat itulah aku berfikir

“kapan kita akan bertemu lagi? sebentar lagi aku pergi” Tanya ku menusuk relung matanya

Sembari terus berbicara dalam bahsa diam, dia lirih menjawab

“perbedaan waktu bukanlah sesal yang bagus untuk di lampiaskan. Hidup ini tidak sendiri, cha. Berhentilah menangis dan hapus seluruh air mata mu itu. Karena dengan kau yang seperti ini saja, aku merasa diriku adalah yang terbodoh. Tidak bisa menenangkan gadis cilik cerewet yang ternyata cengeng di depan ku ini sekarang” seperti kiranya

Aku diam sejenak dan menyeka semua air mata sembari terus menatap dia, lalu tersenyum dan pergi begitu saja sampai hilang di tepi tangga. Sebelum pergi, tentunya aku sempat mengatakan kata-kata itu dahulu. Kata berpisah untuk bahagia. Berpisah untuk merasa duka dan saling merindukan di rentangnya jarak.

“jika saja bumi dan isinya ada tepat di tanganku kini, serta merta akan ku lepaskan untuk mendapat tatapan simpatik penuh kasihmu. Sungguh aku butuh semua yang kau beri kan. Takkan bisa aku berdiri sendiri lagi kini. Tapi kau.. telah mematikan saraf putus asaku dan terus beranjak mendekat, berusaha membopoh ku bangkit di alam yang suram. Kamu yang menguatkan aku dan terus terus berjuang menghentikan kegilaan ku. Aku bisa begitu, Karena kamu yang datang adalah kamu yang bersama jiwa mu yang selama ini lelah ku tunggu”

masa depan? dengan cita-cita?

Kalau dibilang masa depan, pasti langsung kebayang berhasil deh. Yaiyalah… siapa sih, manusia yang pengen gagal?? Tentu gak ada.
Kalau dilihat dari sikon sekarang, mengenai ,masa depan icha sih, pengennya.. (baru pengen loh..) banyak. Secara icha tukang nuntut, jadi keinginannya juga banyak. Mulai dari ekonomi, karier, keluarga, teman, sama yang lain deh. Icha juga gak mau jadi orang yang gagal karena gak merencanakan masa depan. Cuma.. gimana nih.. udah mikir sejauh itu, tapii usaha tetep aja gak jalan-jalan. Mangkannya, sekarang mau nata ulang lagi.

Pertama. Euummm?? Nanti kalau udah gede mau jadi dokter aja kali ya?? (hahaha… mentok disini??)
Sebenernya ada beberapa nominasi lagi sih.. tukang puisi (gak nyangka selama ini icha udah banyak bikin puisi lebaaaay), atau yang berhubungan sama sastra deh, kaya penulis-penulis yang gitu. Selain menghasilkan duit yang lumayan (kalau laku itu juga. Hehehe), pekerjaan ini juga termasuk hobi yang paling icha suka di sepanjang hari, kata-kata icha bisa ngalir gitu aja tanpa di suruh lagi. Tanpa perlu mikir, kerja kaya gini bisa bikin aku nyaman karena ini juga sebagian dari ajang curhat icha. Hwehehehehe….. tapi tulisan icha masih acak begini.

Lain halnya kalau jadi fotoghrafer (entah nulisnya gimana). Ini juga termasuk hobi yang sedang icha gemari. Tapi biasanya, icha bakal jepret foto-foto jail (ex: orang ngupil, orang bersin, dan tampang-tampang geleuh lainnya). Dan pernah sih, ada yang melototin gara-gara tindakan itu. Tapi ya… kalau dipikir-pikir, ini kerjaan emang asiiiik banget, Cuma tergantung suasana hati sih. Kalau lagi jelek, hasilnya juga bisa jelek sejelek-jeleknya. Tapi kalau bagus, bisa indah dan menawan (pede amat gue).

Desainer mungkin juga. Kalau ini beresiko berat, man!! Kenapa? Karena saya bukanlah penggambar yang handal (apa sambungannya ya?? Ya nyambung ama gambar si patung dooong). Dari dulu sudah tercetus ide-ide gila dalam otak yang meluncur sia-sia karena selalu gagal dan stress duluan sebelum gambar itu berakhir. Bayangin ajaa, icha kalau gambar tangan itu… bisa bengkak-bengkok.. terus entar bahunya penyok, jangan piker sama kakinya! Kadang gede sebelah, kadang malah lecek gara-gara kebanyakan di hapus (gak pede, tau!).

Gimana kalau jadi arsitek?? Wah… ini sih bakat turunan dong! Tapi lagi-lagi tapi, masalahnya juga sama aja sama jadi desainer. Aku bisa putus asa dan gak bakal nyentuh kertas lagi kalau memilih pendamping yang ini! Bakal ada teriakan-teriakan nan rusak yang bikin orang budek di rumah tau dimanapun aku berada saat iitu. Mangkannya, gara-gara ini, aku jadi sering nongkrong di depan computer untuk membuat beberapa desain rumah dari ‘the sims2’, dan betapa GIRANGnya aku saat permainan itu rusak dan eror, semua data hilang, dan mengahancurkan beberapa karya ku yang lain. (lebaaaaaaaay….)

Penyanyi. Bukannya geer, tapi banyak yang bilang suara icha itu indah daan menghanyutkan. Ha.. ha.. ini juga (lagi), termasuk hobi yang aku geluti dari kecil. Cumin, aku sempet minder juga. Habis banyak oramg lain yang lebih bagus lagi! Tapi akhirnya aku sadar, kalau memang banyak sekali manusia di dunia ini, dan kita gak perluu repot-repot, karena kita juga mempunyai keunikan tersendiri. Resiko dari pekerjaan ini, apa mungkin aku bakal di terima?? Kan belum tentu juga. Mengingat banyaknya artis dan band yang muncul di industri permusikan (haha.. gatau benernya ah) kita iniiiii.

Guru yang berbudi (pak budi…), gimana kalau yang ini?? Pekerjaan ini memang menyenangkan sekali! Apalagi jika yang diatangani adalah anak-anak TK yang imut tapi bandel?? Asiik. Dunia yang semakin canggih ini sebenarnya begitu mudah kita lewati, tapi kadang… kita yang terlalu berlebihan dalam menghadapinya (aku termasuk yang seperti itu) malah meperkeruh keadaan. Jika kita punya bakat, kita dapat bekerja. Bahkan… hanya dengan keahlian menjahit, kita bisa menjadi guru jahit yang cukup hebat jika menekuninya. Karena sekarang semua orang ingin dilayani, maka ini juga termasuk kesempatan emas yang harus dimanfaatkan.

dari musik, kita juga bisa menjadi seorang pianis, pemain biola, gitar, drum, dan alat music lainnya. Aku juga suka akan music, tapi masih butuh pembelajaran untuk memainkannya. Musik itu hal yang menyenangkan, bisa menenangkan juga. Kadang jika sedang jenuh dan buram, kita bisa memainkan sebuah lagu untuk menghanyutkan perasaan, dan membuatnya jauh lebih baik. Dan pekerjaan yang mengasyikan akan membuat kita mencintainya, dan berusaha untuk menjadi semakin baik dan terus baik.

Banyak lagi yang ingin ku gapai dalam cita-cita ini. Memang sudah seharusnya kita mencari cia-cita seluas samudera di dunia, bahkan jangan ragu untuk bwemimpi setinggi langit. Karena mimpi adalah kenyataann di esok hari.. aku usulkan semua cita-cita itu sama ibu, tapi ibu menolaknya secara telak semua. Aku bingung dan tak mengerti terhadap penolakan itu, lalu aku dapatkan penjelasan yang sesungguhnya atas semua ini.

Ternyata… pemikiran ibu len=bih mendalam. Katanya, semua yang aku ajukan adalah sebuah hobi, hobi yang dapat di cari melalui les-les kecil di sini. Kata ibu, masa depan itu harus kita tentukan masak-masak, karena itu adalah awal dimana kita akan meraih kebahagiaan dan kehidupan yang sesungguhnya. Mulai dari penulis sampai penyanyi, aku bisa mencari semua ilmu itu di tempat les. Sementara dengan pendidikan yang aku tempuh di universitas nanti, harus yang benar-benar sohih dan terpercaya hasilnya. Lalu… ibu malah mengusulkan ku masuk di kedokteran. Dia fikir.. kedokteran adalah yang terbaik di antara minat ku yang lain.

Sejak kecil, aku memang sudah di arahkan untuk menjadi dokter oleh bapak dan ibu. Mungkin ini menyangkut dengan cita-cita bapak dulu yang belum sempat tercapai (film banget ya? Tapi emang bener kok). Bapak berharap jika saja bisa, ingin sekali semua anaknnya menjadi seorang dokter. Berhubung aku anak pertama, jadi.. akulah manusia pertama yang ditawari beliau. Sedangkan arya?? Dia ingin menjadi seorang pilot (awalnya), lalu berubah menjadi jaksa (karena melihat drama korea yang di tonton ibu), dan sekarang katanya ingin menjadi seorang hacker (oooh… kacau). Tapi aku bantai dia habis-habisan jika itu benar terjadi. Sedangkan dhaifa yang tidak tahu apa-apa… menjawab ingin menjadi seorang tukan parkir di bpe (bintang pelajar, tempat les). Kacau ya.. hahaha

Memang benar, menjadi dokter adalah idaman setiap anak. Bayangkan saja, bisa menolong orang dan mendapatkan penghasilan yang cukup besar?? Siap yang tolak. Dan pertimbangan ibu lainnya, pekerjaan ini bisa di lakukan di rumah (ibu berfikir seperti ini, karena dia wanita kantoran. Hehe), dengan membuka praktek sendiri. Dan dengan begitu kita bisa tetap mengurus keluarga dengan baik(dari pengalaman ibu nih. Ahahaah), anak bisa di perhatikan, dan suami gak ngoceh-ngoceh (kattanya…). Selain itu, ku fikir… ini semua memang bagus, jika aku bisa memanfaatkan uang orang tua untuk bersekolah dengan baik, dan denagn tekun membangun karier?? You’re dream be the truth ce….

Tapi dengan itu semua, aku harus berusaha super keras. Aku juga harus bersahabat dengan buku-buku tebal nan indah (sayangnya bukan novel) yang tertata rapih di tempat terkutuk. Hahahaha. Karena sesuatu yang bagus gak bisa begitu saja kita dapat dalam genggaman tanpa usaha. Maka dari itu… icha akan berusaha dengan sangat super duper keras untuk mewujudkannya. Aha aha ahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ……………..

aku dan bintang itu

Aku teringat akan seribu bintang
Seribu untuk satu malam
Seribu dari sekian juta bintang terbang
Mengangkasa di dinginnya malam

Bersatu menangisi terpal biru
Meredupkan sinar enggan di kalbuku
Memberi seribu bintang untuk indahnya sang malam
Sang malam yang selalu sepi di tinggalkan hari

Kala ia tegap berdiri
Meneteskan kesejukan di tiap relung
Memberi ku terang yang hilang
Mendekap khusyuk malam keraguan

Karena bintang yang memberi ku sejuta angan
Sejuta senyuman
Sejuta luapan kasih
Sejuta biru mata hati
Sejuta tentram yang sejuknya membahana

Aku yang selalu dan akan terus
Bersatu dari lembayung emas
Mendayu-dayu mengecap syukur
Membisu .. menarik simpatik sedih ku…..

dia pun tak kalah

Aku bermimpi
Tentang biduk sepasang kekasih
Dengan semburat merah di sela tawa
Mereka bercengkrama

Lalu mereka menghiasi harinya dengan senyum
Membaluti setiap pertemuan dengan binar cinta
Membungkus kisah mereka dengan laminating jujur
Aku ingin…

Namun lamunan ku berhenti seketika
Buyar sudah semua
Aku luluh dan kecewa
Tapi aku lupa akan sesuatu


Ku tengok sebongkah manusia di sampingku
Ah.. Dia pun tak kalah indah
Bahkan lebih dari sekedar indah
Lebih dari sekedar lebih

lihat bulan dan bintang

jika hidup bagai siang dengan malamnya
aku tak mau
tapi jika di kata hidup mendampingi bulan
takkan ku tolak itu

siang dan malam silih berganti
saling bertukar
tak sapa juga tak dekat
jauh.. rentang yang sangat jauh..

tapi lirik si bulan
hidupnya cerah walau berkerut
sinarnya lembut mengharu biru
harinya terang di isi bintang

mereka hidup dalam balutan sinar
sinar yang dapat menentramkan
menghalau peluh
mengusir lelah
juga sinar yang menggulung hingga tersengat
tersengat oleh sensorik hati

kini ku tahu

Aku merasa rentan dan tak berdaya
Entah mengapa aku terkapar tak bisa bangkit
Aku tak punya matahari, bintang, juga bulan
Bahkan kau pun tak disini mendampingi

Aku malu dan tak ingin muncul ke pelimbahan
Seperti seonggok daging yang telah hancur
Di cincang, sepertinya ku pantas
Aku sungguh malu menghadapi rabbi

Kenyataan ini sungguh menggerogoti sel-ku
Melumpuhkan dan menjadikan ku buta
Tak bisa berkata, aku berjalan menghantam dunia
Tanpa ku tahu kini kau ada disana

bidadari hitam

Aku berjalan
Melirik kanan dan kiri
Semua berbisik, memandangku
Siapa aku ini??

Lalu muncullah pria tampan
Dengan jasnya menghampiri
Mendekatiku hingga semua tercengang
Mengapa ini?

Aku tak putih
Apalagi bersih
Tidak juga mulus
Ataupun halus

Rambut ku tak berkilau
Tak sedap di sentuh
Di tatap pun penuh tawa
Lalu kenapa semua ini?

Pikiranku mendayung entah kemana
Mencari pulau jawaban
Mencari lauk kepuasan
Apa bidadari itu hitam??

kehilangan kamu kah

Aku sudah melepas mu sekarang. Menjauhkan kau dari bayang-bayang ku yang selama ini menghantui jalannya hidup. Sesal memang ku rasa, tapi apalah di buat, ini keharusan. Aku tidak tega melihatmu menderita, menderita karena cinta yang ku jaga. Akhirnya keputusan ini sudah bulat dan terlaksana, kau sudah mulai menjauhiku.

Tapi aku juga akan merasa gusar bila saja tak melihat parasmu. Entah kenapa.. ada rasa ingin terus memiliki dalam gelombang dada ku. Aku.. tidak tega jika saja nantinya kamu akan terhina, kamu akan terluka (bukan karena perlakuanku!), tapi karena keputusanku yang mendorong semua orang berbuat begitu. jika itu terjadi, ku takkan rela melihat badanmu semakin menyusut. Aku tahu kamu itu orang yang hebat dan berpendirian, orang yang tidak akan mudah jatuh dengan hal sepele diluar dugaan.
Kamu sudah mempunyai jam terbang yang luar biasa canggih untuk mengatasi hal seperti ini. Tapi itu tidak menutup kemungkinan akan robeknya hatimu, aku tidak rela! Karena hatimu telah menjadi bagian dalam hatiku, telah membuatnya begitu di lindungi oleh diri ini. Entah mengapa itu tersa begitu menyakitkan, karena ku tahu tak gampang menerima kenyataan.

Jika saja berbeda, jika saja kelahiran ku jauh sesudah mu. Mungkinkah akan ada peluang yang menaungi persentase sikap manusia itu? Tetap saja ‘jika’ bukanlah pelarian yang bagus dari semua ini. Aku takkan menyesali itu. Karena bila halnya aku sedetik saja aku tak lahir di masa lampau, itu akan merubah semua jalan hidup yang telah kita lewati saat ini, akan mengubah segalanya, dear …

Apa yang harus ku lakukan saat ini?? Apa?!! Aku tidak akan menyesalkan waktu yang berjalan. Aku juga tak bisa menyalahkan yang lainnya. Itu akan membunuh hatimu. Karena setiap ruang otak dan nadiku telah dipenuhi oleh mu, akan sulit ku melupakan detik kenangan yang pernah kita lewati bersama. Detik tawa, detik kekecewaan, detik ke kahwatiran, detik bangga mu di setiap sorot mata, aku takkan mampu mengubahnya. Aku bukanlah siapa-siapa. Bukan bagian dari tiap harimu, bukan juga bagian dari criteria penunjang senyummu.

Aku hanyalah Annisa Nur Widya yang selalu membuat Aufar Rizki kesal tanpa bisa melawan. Aku mengingatnya dengan baik dalam rekaman otakku. Jangan berharap aku akan melupakannya, sayang. Aku tak begitu pikun dan bodoh untuk melupakan apa yang menjadi bagian terindah dalam hidupku. Apalagi mengingat tangan mu yang melayangkan sebuah genggaman ke depan muka ku. Dengan hatiku yang was-was akan menerima tonjokan dari seorang lelaki yang cukup kuat untuk melakukannya. Ternyata kau hanya meringis sedikit dan menyimpulakan seutas senyum jenaka dari bibirmu, sambil keluar kau berkata gemas akan kelakuan ku.

Aha aha … aku begitu terkejut dan melongo sukses melihat ia yang berbuat seperti itu. Tapi kejadian itu tak seromantis yang terlihat, entah apa yang terjadi dalam diri kami, sehingga membuat jarak yang begitu kokoh, mengalahkan benteng yang berdiri di negeri china itu. Aku sungguh kangen kamu. Gak akan ada yang dapat membuat ku bangun dan sadar akan kehidupan kelam ku yang sebenarnya. Walau tanpa sadar itu kau lakukan, tapi mungkin ini rahasia tuhan.

Kamu yang dapat dengan mudah mengetahui isi hatiku, dan dengan gampangnya dapat melambungkan serta menjadikan ku jatuh di pelimbahan begitu saja. Aku bukanlah apa-apa untukmu, tapi kamu adalah apa-apa bagiku. Bagaimana ini?? Aku tidak bisa mengatasi hatiku sendiri. Entah apa yang ada dalam otakmu. Tapi ku yakin kau sadar akan perubahan sikap ku. Jangan berpikir yang macam-macam, cinta.. karena hanya kau yang dapat merubahku, menjadikan sikapku dewasa dan tak ke kanak-kanakan lagi. Maff kan aku telah menjadi perusak hidup mu.

sesal ku tak ada

Penyesalan tak datang duluan
Ku memang selalu begini
Mengulang, mengulang, dan mengulang
Tanpa ada penyesalan

Sekarang ku sedang merenungi
Semua kesalahanku dalam hati
Awan hitam tak kunjung putih
Wajah kusam tak tahu lagi

Ku berjalan sendiri
Berdiri, dan berlari
Untuk menyongsong matahari
Yang jauh dan tinggi

semilir segar hidup

Saat mataku terbuka
Ku begitu merasakan kehidupan
Semilir angin yang berhembus
Seakan menyapa dengan ramah

Jendela kehidupan telah terbuka
Tanda suatu perubahan
Dari segala apa yang ku lakukan
Dan apa yang aku dengar

nikmatnya kehidupan

Saat mata ini terbuka
Melihat indahnya dunia
Sungguh ku takkan mengira
Kenikmatan yang telah ada

Matahari melambai
Awan pun membelai
Pertanda suatu kehidupan
Yang benar-benar terasa nikmat

memberi, mendapat rahmat gusti

Akankah ada perubahan
Apa ku bisa meraih bintang
Melukis ilmu di awan

Ku bagikan bagai hujan
Namun penuh penghormatan
bermanfaat dan menyejukkan
untuk menyongsong masa depan

itu adalah hidup
saling member dan berbagi
dari mata menuju ke hati
sungguh indahnya berkah ilahi

tak darat tak lautan
baik udara maupun tanah
semua menikmatinya
rahmat dari sang gusti

pemilik hati, raga, dan segala miliknya

kau

Baru ku sadari kau begitu berarti
Membuatku mengerti arti hidup ini
Saat ku tak mengetahui
Hanya engkau penyelamat diri

Tapi aku bingung
Mengapa ini semua terjadi
Walau ku jalani sendiri
Dengan dirimu di sisi

Kini kau berlari
Meninggalkan ku sendiri
Berputar bagai bumi
Yang terus datang dan pergi

Awan itu mengatakan
Kemana kah dirimu sekarang
Yang dulu takkan lekang
Sekarang hilang dimakan alam

Begitulah ku lukikan
Agar ku tahu betapa berartinya pangeran hatiku
Yang selalu melukiskan sebuah kenangan
Berarti dan takkan terlupakan

karena dia, kini berbeda

Otak ini berputar dua kali lipat
Kehidupan ku mungkin kan berubah
Karena.. ya..
Karena ia telah datang

Mungkin kaulah yang selama ini hilang
Sekarang hanyya ia harapku
Tak peduli yang lain
Dari hati dan kehidupan

cinta hingga mati

Aku mencintai dia, seakan dia hanya hidup hari ini saja
Aku menyayanginya, seperti hanya dia di dunia
Entah kapan ini mulai terjadi
Ku tergila olehnya untuk sekian kali

Awalnya hanya permainan
Ku katakana ia, dank u lanjutkan
Tapi kini sungguh berbeda
Ku mencintainya sepenuh hati
Di saat ia mulai menjauh pergi

Kenapa ini terjadi?
Kau membuat hatiku hancur
Membolak-balikan seenak hati
Bagai dirimu milik dari semua ini

kelam

Hidup ini kelam
Dimataku hanya ada kesedihan
Ratapan..
Dan air mata..

Begitu takut ku lalui detik ini sekarang
Tak ada yang menemaniku kecuali Allah
Apa aku harus seperti orang lain baru bisa di banggakan?
Apa perlu ku berjuang semalaman?

Kamu tak mengerti
Hidup ku kian hancur
Secara perlahan..
Dan terbawa begitu saja pergi

lepas itu susah

Aku gak bisa melepaskanmu begitu saja. Aku gak akan bisa melihatmu pergi jauh tanpa ada kata-kata di antara kita. Karena saat ini, kau semakin menjauh.. aku tak pernah melihatmu sekalipun. Baik di rumah, sekolah, atau di tempat-tempat yang sering ku temui dirimu. Tanpa sengaja aku telah sibuk ke dunia ku, tanpa sadar bahwa aku melupakan dunia kita. Apa kamu juga sudah pulang ke duniamu? Kurasa begitu, sekarang kita tak lagi sailing kenal, tak lagi ada senyum dan salam.

Semua terasa hambar bagiku. Melakukan tugas bagiku kini, adalah sebuah kewajiban semata tanpa ada rasa penasaran ingin tahu. Belajar hanya rutinitas dalam semua jadwal kegiatan yang kujalani. Aku.. seperti punah di antara manusia maju, seperti tenggelam di dalam butiran pasir laut, atau mungkinkah ku tenggelam dalam segitiga Bermuda disini?? Itu tidak lucu. Sungguh menyakitkan. Hatiku seperti datar, tawar, kosong, dan lemah juga rapuh. Kini, jika sedikit di sentuh saja,mungkin akan langsung terluka, akan tergores beberapa baretan. Menjadikan ku kebal juga, kebal akan semua rasa manusia, selain yang berurusan dengan aku.

Sekarang aku telah tercemar ulah manusia, manusia begitu tajam, menyakitkan, tanpa peduli perasaan setangkai bunga yang ia cabut, seekor semut yang ia injak, bahkan pada anak nyamuk yang sedang mencari makanan. Betapa kejam dan sadisnya, tapi itulah.. karena bagi manusia ada yang lebih kejam, di balik itu semua. Itu adalah… hati. Perasaan sedih dan senang di olah disana, di jadikan membuih atau tak ada. Mudah saja berubah karena rentan. Karena dia lebiah rapuh lagi, hanya dengan hembusan nafas ia bisa tersakiti, tapi mengobati sakitnya, dengan topan saja belum tentu sembuh.

karena rasa cintaku...

aku tidak percaya jika waktunya sudah dekat. Kita akan berpisah sebentar lagi, untuk waktu yang begitu lama. Memori-memori dalam otakku kembali berkelebat, bagaimana perlindunganmu, tawa sayangmu, cinta kasihmu, juga hidupmu. Semua memang tak bisa di cegah, tapi aku akan berjanji di sekian kalinya, aku takkan meninggalkan cintamu, karena hanya kamu, kamu, dan kamu. Tak sempat ku pedulikan dunia, karena waktuku tersita oleh siraman cintamu, cinta yang entah apa bisa ku deskripsikan, cinta tanpa kata-kata, cinta tanpa pernyataan, cinta yang tumbuh akibat jalinan hubungan yang begitu lama, hingga satu sama lain tak sadar.. cinta telah masuk dalam relung hati kita. Cinta yang di gambarkan oleh tatapan, oleh bahasa tubuh, dalam dan menusuknya mata kita melahap jiwa yang lain.

Semua mengalir bagai hujan, bagai air di tepian, bagai ikan teri yang bisa di makan kapan saja tanpa ada kepastian, di renggut nyawanya tanpa ia sendiri tahu. Karena kita bukanlah segelintir manusia yang melakoninya dengan hubungan, hubungan tanpa status, tanpa terikat Negara, bahkan agama. Tapi kisah cinta kita, akan terlukis dalam rangkaian digital kamera di dalam otakku, tersusun rapih disana hingga kau datang kembali untuk menjemputku, membawaku pergi jauh dari nelangsa dunia ini, nelangsa yang tak bisa ku nikmati tanpa bersamamu, tanpa jiwamu yang selalui mengetuk tiap pintu mimpiku, mengelus pelan rambutku saat ku tak kunjung pulas, menggenggam erat tangannku saat semua pasang mata menuduhku.

Hanya lewat untaian kata ku beranikan, ku teguhkan keinginanku untuk di akui mu, karena.. waktu kita tak banyak, tinggal menghitung hari yang tepat, kau dan aku akan sama-sama jauh tanpa perlu di perintah, melanjutkan kisah sendiri, tanpa tahu kapan akan di pertemukan kembali.seperti halnya ku memasuki hidupmu, begitu juga ku meninggalkanmu . seakan kau tahu isi hatiku, kita mulai menjaga jarak di waktu dini, membuat hatiku terus sakit, tapi memaksanya tegar dan berdiri, karena ini bukan akhir, karena hidup ini di penuhi dengan misterius ilahi.

Air mata yang mengalir dari kedua pelupuk mataku, dan turun menyusuri pipiku yang kini sembab, menyatakan seberapa terlukanya aku, kita takkan bertemu lagi sayang.. entah apa yang kan terjadi di depan, entah sebanyak apa pula perempuan lain mengelilingi kepalamu, berseliweran di depan hidungmu, hingga ku tak mampu mencegah lagi, hingga akhirnya kau tinggalkann aku dengan kesendirian yang setiap malam menusuk hati ini. saat itu pula akan ku ingatkan diriku, untuk terus menjaga agar jauh darimu, untuk selamanya, untuk kehidupan ini, karena cinta yang kunyatakan adalah sebuah ketulusan, akan ku berikan cintaku semata karena hanya kasih sayang yang ada di tangan hatiku.

Akan ku coba untuk meniti kembali jalinan hari yang tanpa dirimu, tanpa rengkuhan tanganmu saat ku terjatuh, juga tanpa dada bidangmu saat ku menangis. Seperti halnya Elizabeth menyatakan cintanya yang halus tapi kuat itu, juga dengan tegar Robert menerima dan tetap setia pada pilihan awalnya, dan menunggu ajal itu menjemputnya, ku pun kan begitu! Bagiku kau adalah tegukan air di setiap harinya, hembusann nafas dalam jalinan hidup, juga hentakan jantung yang terus menemaniku. Karena tanpa air ku kan mati, tanpa nafas ku takkan bisa bertahan, dan dengan terrenggutnya detak jantungku, menandakan diriku yang tak ada lagi disini. Percayalah kasih.. cinta yang diberikan-nya bukan sembarang cinta, karena cinta ditakdirkan bersamaan dengan kebahagiaan, maka.. meski Vanessa hudgnes ada di sampingmu, ku kan coba mengalah jika itu adalah sumber air mata kebahagiaanmu. Karena.. cintaku berdiri berdasarkan kelembutan, dan tergantung pada kebahagiaan.

Icha ehm.. ehm..

icha is bandel

Gawat!!!!!!!!!!! Bentar lagi mau UTS, bukan sekedar bentar karena udah mulai besok. Sementara saya disini hanya termangu memikirkan jalan hidup. Ahahahahaha. Gak gitu juga kok. Tapi inilah si Annisa Nur Widya Purnomo Siwi anak nya bapak Suryo Purnomo dan Ibu wida Sukmawati yang cantik sekali. Kalau lagi tegang, kadang malah gak bisa ngelakuin apa-apa (kaya orang ayan ya??), Cuma bengong aja (iya kan?). dan terdamparlah saya di dunia maya yang kelam ini. Ha.. ha..

Padahal besok mata pelnya ips yang masalahnya itu sejarah semua!! Dan bahasa indo yang gampang tapi menjebak. Kalau dipikir-pikir bareng setan si emang ini mah cetil, UTS doangan. Tapi berhubung saya berteman dengan malaikat, dan saya hampir mirip dengan saudara saya itu (wuueeeek… mana sudi malaikat di samain sama gue), jadi gak terpengaruh sama rayuan setan yang memanjakan.

Tapi apalah di kata, sekarang ngantuk sumpah! Gara-gara kecapekan kemaren plus kaki yang tak kunjung sembuh karena cidera (duileh bahasnya bo..) itu. Jadi .. mending tidur apa belajar? Pilihan ini menentukan seberapa anda setan atau malaikat. hehehe

wah... icha bener-bener bandel kan?? mangkannya nilai UTS itu jadi jelek deh. nyesel banget sih, dasar setan emang suka gangguin ya?? hiks.. terharu

carger tercinta

Hai hai lagii…

Setelah sekian lama tidak berjumpa dengan mu, akhirnya datang juga hari ini. Tau gak kenapa kemaren-kemaren gak bisa ngetik? Karena kemaren itu hari-hari yang menyedihkan! Aku harus ngerjain KAIL dan presentasinya di minggu-minggu itu. Maka itu, sama sekali tidak ketik mengetik di notebook ini (di computer sih iya. Hehe)
Setelah penantian ku yang tak berujung itu, akhirnya ku temukan titik cerah untuk kembali merengkuh mu. Sok gombal sih emang, tapi ya gitu dah.. kangen berat sih. Aku berjalan dan berlari secepat mungkin menuju kamar indah nan pecah punyaku. Disana, ku temukan engkau sedang duduk manis termenung menunggu kedatangan ku. Dan.. ibumu datang nak… seru ku dalam hati. Namun takdir tak menyatukan kita bersatu lagi, karena batre mu yang semakin menipis.

Aku sedih dan tidak tahu harus berkata apa-apa lagi. aku mencari carger-mu hingga tanpa sadar mengelilingi dunia ini. Ohh… tidak.. carger itu tidak ku temukan di sudut manapun. Mungkin ia sedang tersesat di kamar belantara ku ini. Yasudah.. kita saat itu memang sedang tidak berjodoh. Ku putuskan untuk tidak selalu memikirkan mu, tapi … kita sehati!! Aku merasa terpuruk dan kehilangan nafsu makan saat itu (haha.. lebay banget). Ku coba mencari pelarian ke laptop bapak, tapi tetap saja tidak manjur, lalu aku berlari dan mendekati computer, tapi selanjutnya aku bergeming dan tertidur pulas di kursi malas.

Tau gak kenapa aku tidur?? Karena hari itu hari sabtu (gak nyambung ya?). dan hari itu addalah hari presentasi pertamaku. Sumpah… tegang sampe mules-mules deh. Habis kan aku gak pernah tampil yang kayak gitu, jadi grogi setengah mati.
Presentasi itu diadain dari jam delapan pagi hingga empat sore. Kebetulan kami, aku dan hasna mendapat bagian terakhir. Sungguh bertambahlah tegang ku itu. Karena pada saat itu, manusia-manusia lain telah mengalami caci maki sang guru (gak kok, gak di caci maki segala), kita si peserta terakhir telah melihat itu, dan merasakan suatu ketakutan yang luar biasa hebat hingga bisa menghantam langit.

Kami takut, nantinya kamilah yang akan berakhir seperti itu. Tapi syukur Alhamdulillah, usaha kami begadang semalaman tidak rugi jadinya bila untung seperti ini. Saat dinyatakan acara itu telah se;esai, rasanya aku ingin meloncat menerjang jurang karena kegirangan itu. Ini adalah KAIL, karya tulis yang menentukan kelulusan kami.

Setelah beberapa kali di Tanya tentang ini itu, akhirnya usai sudah penderitaan yang mengasyikan itu. Kami hanya mengalami beberapa revisi yang sedang ku perbaiki sekarang. Tapi terhambat karena keinginan ku ini.

Kembali pada masalah tadi, jadi setelah selesai dan beberapa kali memasang tampang di sesi pemotretan (pemotretan anak sekelas maksudnya), aku pulang.. makan sedikit lalu merasakan indahnya mandi segar. Setelah itu, perkara datang.. aku kehilangan carger-mu. Yasudah.. aku tidur hingga pagi!!!!!!!!!! Bayangkan saja, aku tidur dari jam empat lebih hingga jam lima paginya. Sungguh tidak terpelajar ya?? Hahaha… habis aku begitu lelah dan capek karena tidak tidur semalaman. Di tambah dengan presentasi seharian. Bukankah itu sungguh melelahkan??

Jadinya aku dimarahi seisi rmah dan guru-guru di sekolah karena meninggalkan shalat itu. Kini, aku ada di kamar.. sambil ngemil kentang, minum berpuluh-puluh air putih, dan terus berfikir mau ngetik apa selanjutnya. Sementara hasna di tempat tidur, sedang terlelap dalam novel setengah bintang evline kartika-ku itu.

Sepertinya kami tidak begitu niat mengerjakan revisi hari ini. Mungkin besok-besok kali ya. Tapi lebih cepat kan lebih baik. udah ah, mau melanjutkan aktifitas lain. Belum mandi nih, bauuuuuuuuuuuu …………..

jadi??

Sebenarnya aku tidak tahu dan sulit untuk mengetahui (karena aku telah mencoba mencarinya) atas dasar apa aku mencintainya. Tapi sudah beribu-ribu kali ku coba berfikir, tetap saja tidak menemukan titik terang. Di awal aku merasa senang, karena ada seseorang yang pernah mengatakan kepadaku.. bahwa cinta sejati adalah cinta yang tidak membutuhkan alasan. Bukankah cintaku seperti itu? Tapi apa ini termasuk cinta sejati??
Hmm… setelah aku terawang lebih jauh, dan berfikir lebih dalam lagi, bukankah definisi cinta yang seperti itu salah? Bukan kah seharusnya kita mencintai sesama manusia (tentunya antar lelaki dan perempuan ya..) atas dasar Allah? Bagaimana dengan cinta tanpa alasan?? Bukankah cinta karena Allah adalah alasan? Karena mencintai karena Allah adalah mencintai seseorang atas dasar akhlak yang ia punya. Atas kadar ikhlas dan ke sholihan. Pemikiran ku ini meruntuhkan semangat terdahulu.
Jadi.. seperti apakah rasa cintaku ini? Apa hanya cinta yang tak berguna?? Atau karena rasa cinta terhadap Allah?? Karena, jika ku pikir ulang, rasa cintaku tumbuh seiring berjalannya waktu. Apalagi, dengan satu ungkapan yang mengatakan bahwa perbedaan benci dan cinta sangat tipis, maka.. bukan menutupi itu kemungkinan yang memicu rasa cinta ini?? Atau seperti pepatah jawa yang mengatakan ‘… jalaran soko kulino” cinta yang muncul lantaran sering bertemu.

Hingga kini aku masih bingung dan bertanya-tanya akan alasan ku ini. Ya… alasan mutlak yang bisa meyakinkan keraguan yang selama ini menyelimuti. Aku begitu bimbang harus terus menjaga atau melepaskan cinta ini. Dia.. lelaki yang ku cintai adalah lelaki yang begitu sholih. Begitu patuh akan agama. Apa itu tidak cukup? Memang tidak, karena masalahnya berada pada alasan aku mencintai mu. Aku tergila-gila akan diri mu

Selasa, 10 November 2009

aku sibuk bertanya-tanya, mengapa langit itu biru? mengapa bintang muncul pada malam? mengapa siang begitu terik? mengapa matahari tidak berbarengan dengan bulan? mengapa bumi penuh dengan misteri? mengapa aku.. tak bisa melihatmu?

menerka semua jawaban itu memang bukanlah perkara yang gampang. satu hal yang harus ku camkan, bahwa ini semua bukanlah milikku, bukan aku yang mengatur. lalu untuk apa aku harus berputar mencari jawaban itu?? aku memang tak tahu kenapa dari semua pertanyaan, tapi.. izinkan sekali saja aku bisa melihat dunia, merasakan sejuknya antariksa ini dengan melihat di disana.

aku hanya ingin diam dan meyimpan semua kesendirian ini. tapi jika saja dan andai itu semua di izinkan, takkan mau ku milikinya bila tak ada kamu. aku memang sudah jatuh dan terpuruk,. membuat ku bangkit saja cukup usaha tinggi melakukan itu. aku seperti manusia kehilangan arah yang tak tahu lagi harus berbuat apa.

aku begitu buta, tidak bisa melihat lagi dunia ini. aku berjalan diantara gelapnya malam di siang. sehingga akhirnya ku putuskan untuk duduk saja di pinggir jalan. aku bingung dan menangis sepanjang hari, tapi tiba-tiba aku merasakan genggaman tangan itu. dia membangkitkan ku dan mengajak ku untuk pulang. aku memberontak, namun dengan lihai dia menghibur dan membujukku dengan caranya sendiri. dan setelah itu, baru ku sadar hanya dia yang selalu ku ingat.

wkwkwkwkwkwk... icha geloo

Senin, 09 November 2009

bergeming

Hatiku luluh lantak
Tiada bergeming
Diam semata
Membeku, mengerak
Mengerjap pun tak bisa

Aku dengan kesendrian ku
Yang haus di makan cinta
Yang hancur menerjang lara
Hingga terdampar di dunia maya

Semuanya hanya klise
Rayuan yang hampa
Harapan yang kosong
Kepercayaan yang pudar

aku dan bintang itu

Aku teringat akan seribu bintang
Seribu untuk satu malam
Seribu dari sekian juta bintang terbang
Mengangkasa di dinginnya malam

Bersatu menangisi terpal biru
Meredupkan sinar enggan di kalbuku
Memberi seribu bintang untuk indahnya sang malam
Sang malam yang selalu sepi di tinggalkan hari

Kala ia tegap berdiri
Meneteskan kesejukan di tiap relung
Memberi ku terang yang hilang
Mendekap khusyuk malam keraguan

Karena bintang yang memberi ku sejuta angan
Sejuta senyuman
Sejuta luapan kasih
Sejuta biru mata hati
Sejuta tentram yang sejuknya membahana

Aku yang selalu dan akan terus
Bersatu dari lembayung emas
Mendayu-dayu mengecap syukur
Membisu .. menarik simpatik sedih ku…..

masa depan

Masa depan? Dengan cita-cita?


Kalau dibilang masa depan, pasti langsung kebayang berhasil deh. Yaiyalah… siapa sih, manusia yang pengen gagal?? Tentu gak ada.
Kalau dilihat dari sikon sekarang, mengenai ,masa depan icha sih, pengennya.. (baru pengen loh..) banyak. Secara icha tukang nuntut, jadi keinginannya juga banyak. Mulai dari ekonomi, karier, keluarga, teman, sama yang lain deh. Icha juga gak mau jadi orang yang gagal karena gak merencanakan masa depan. Cuma.. gimana nih.. udah mikir sejauh itu, tapii usaha tetep aja gak jalan-jalan. Mangkannya, sekarang mau nata ulang lagi.

Pertama. Euummm?? Nanti kalau udah gede mau jadi dokter aja kali ya?? (hahaha… mentok disini??)
Sebenernya ada beberapa nominasi lagi sih.. tukang puisi (gak nyangka selama ini icha udah banyak bikin puisi lebaaaay), atau yang berhubungan sama sastra deh, kaya penulis-penulis yang gitu. Selain menghasilkan duit yang lumayan (kalau laku itu juga. Hehehe), pekerjaan ini juga termasuk hobi yang paling icha suka di sepanjang hari, kata-kata icha bisa ngalir gitu aja tanpa di suruh lagi. Tanpa perlu mikir, kerja kaya gini bisa bikin aku nyaman karena ini juga sebagian dari ajang curhat icha. Hwehehehehe….. tapi tulisan icha masih acak begini.

Lain halnya kalau jadi fotoghrafer (entah nulisnya gimana). Ini juga termasuk hobi yang sedang icha gemari. Tapi biasanya, icha bakal jepret foto-foto jail (ex: orang ngupil, orang bersin, dan tampang-tampang geleuh lainnya). Dan pernah sih, ada yang melototin gara-gara tindakan itu. Tapi ya… kalau dipikir-pikir, ini kerjaan emang asiiiik banget, Cuma tergantung suasana hati sih. Kalau lagi jelek, hasilnya juga bisa jelek sejelek-jeleknya. Tapi kalau bagus, bisa indah dan menawan (pede amat gue).

Desainer mungkin juga. Kalau ini beresiko berat, man!! Kenapa? Karena saya bukanlah penggambar yang handal (apa sambungannya ya?? Ya nyambung ama gambar si patung dooong). Dari dulu sudah tercetus ide-ide gila dalam otak yang meluncur sia-sia karena selalu gagal dan stress duluan sebelum gambar itu berakhir. Bayangin ajaa, icha kalau gambar tangan itu… bisa bengkak-bengkok.. terus entar bahunya penyok, jangan piker sama kakinya! Kadang gede sebelah, kadang malah lecek gara-gara kebanyakan di hapus (gak pede, tau!).

Gimana kalau jadi arsitek?? Wah… ini sih bakat turunan dong! Tapi lagi-lagi tapi, masalahnya juga sama aja sama jadi desainer. Aku bisa putus asa dan gak bakal nyentuh kertas lagi kalau memilih pendamping yang ini! Bakal ada teriakan-teriakan nan rusak yang bikin orang budek di rumah tau dimanapun aku berada saat iitu. Mangkannya, gara-gara ini, aku jadi sering nongkrong di depan computer untuk membuat beberapa desain rumah dari ‘the sims2’, dan betapa GIRANGnya aku saat permainan itu rusak dan eror, semua data hilang, dan mengahancurkan beberapa karya ku yang lain. (lebaaaaaaaay….)

Penyanyi. Bukannya geer, tapi banyak yang bilang suara icha itu indah daan menghanyutkan. Ha.. ha.. ini juga (lagi), termasuk hobi yang aku geluti dari kecil. Cumin, aku sempet minder juga. Habis banyak oramg lain yang lebih bagus lagi! Tapi akhirnya aku sadar, kalau memang banyak sekali manusia di dunia ini, dan kita gak perluu repot-repot, karena kita juga mempunyai keunikan tersendiri. Resiko dari pekerjaan ini, apa mungkin aku bakal di terima?? Kan belum tentu juga. Mengingat banyaknya artis dan band yang muncul di industri permusikan (haha.. gatau benernya ah) kita iniiiii.

Guru yang berbudi (pak budi…), gimana kalau yang ini?? Pekerjaan ini memang menyenangkan sekali! Apalagi jika yang diatangani adalah anak-anak TK yang imut tapi bandel?? Asiik. Dunia yang semakin canggih ini sebenarnya begitu mudah kita lewati, tapi kadang… kita yang terlalu berlebihan dalam menghadapinya (aku termasuk yang seperti itu) malah meperkeruh keadaan. Jika kita punya bakat, kita dapat bekerja. Bahkan… hanya dengan keahlian menjahit, kita bisa menjadi guru jahit yang cukup hebat jika menekuninya. Karena sekarang semua orang ingin dilayani, maka ini juga termasuk kesempatan emas yang harus dimanfaatkan.

dari musik, kita juga bisa menjadi seorang pianis, pemain biola, gitar, drum, dan alat music lainnya. Aku juga suka akan music, tapi masih butuh pembelajaran untuk memainkannya. Musik itu hal yang menyenangkan, bisa menenangkan juga. Kadang jika sedang jenuh dan buram, kita bisa memainkan sebuah lagu untuk menghanyutkan perasaan, dan membuatnya jauh lebih baik. Dan pekerjaan yang mengasyikan akan membuat kita mencintainya, dan berusaha untuk menjadi semakin baik dan terus baik.

Banyak lagi yang ingin ku gapai dalam cita-cita ini. Memang sudah seharusnya kita mencari cia-cita seluas samudera di dunia, bahkan jangan ragu untuk bwemimpi setinggi langit. Karena mimpi adalah kenyataann di esok hari.. aku usulkan semua cita-cita itu sama ibu, tapi ibu menolaknya secara telak semua. Aku bingung dan tak mengerti terhadap penolakan itu, lalu aku dapatkan penjelasan yang sesungguhnya atas semua ini.

Ternyata… pemikiran ibu len=bih mendalam. Katanya, semua yang aku ajukan adalah sebuah hobi, hobi yang dapat di cari melalui les-les kecil di sini. Kata ibu, masa depan itu harus kita tentukan masak-masak, karena itu adalah awal dimana kita akan meraih kebahagiaan dan kehidupan yang sesungguhnya. Mulai dari penulis sampai penyanyi, aku bisa mencari semua ilmu itu di tempat les. Sementara dengan pendidikan yang aku tempuh di universitas nanti, harus yang benar-benar sohih dan terpercaya hasilnya. Lalu… ibu malah mengusulkan ku masuk di kedokteran. Dia fikir.. kedokteran adalah yang terbaik di antara minat ku yang lain.

Sejak kecil, aku memang sudah di arahkan untuk menjadi dokter oleh bapak dan ibu. Mungkin ini menyangkut dengan cita-cita bapak dulu yang belum sempat tercapai (film banget ya? Tapi emang bener kok). Bapak berharap jika saja bisa, ingin sekali semua anaknnya menjadi seorang dokter. Berhubung aku anak pertama, jadi.. akulah manusia pertama yang ditawari beliau. Sedangkan arya?? Dia ingin menjadi seorang pilot (awalnya), lalu berubah menjadi jaksa (karena melihat drama korea yang di tonton ibu), dan sekarang katanya ingin menjadi seorang hacker (oooh… kacau). Tapi aku bantai dia habis-habisan jika itu benar terjadi. Sedangkan dhaifa yang tidak tahu apa-apa… menjawab ingin menjadi seorang tukan parkir di bpe (bintang pelajar, tempat les). Kacau ya.. hahaha

Memang benar, menjadi dokter adalah idaman setiap anak. Bayangkan saja, bisa menolong orang dan mendapatkan penghasilan yang cukup besar?? Siap yang tolak. Dan pertimbangan ibu lainnya, pekerjaan ini bisa di lakukan di rumah (ibu berfikir seperti ini, karena dia wanita kantoran. Hehe), dengan membuka praktek sendiri. Dan dengan begitu kita bisa tetap mengurus keluarga dengan baik(dari pengalaman ibu nih. Ahahaah), anak bisa di perhatikan, dan suami gak ngoceh-ngoceh (kattanya…). Selain itu, ku fikir… ini semua memang bagus, jika aku bisa memanfaatkan uang orang tua untuk bersekolah dengan baik, dan denagn tekun membangun karier?? You’re dream be the truth ce….

Tapi dengan itu semua, aku harus berusaha super keras. Aku juga harus bersahabat dengan buku-buku tebal nan indah (sayangnya bukan novel) yang tertata rapih di tempat terkutuk. Hahahaha. Karena sesuatu yang bagus gak bisa begitu saja kita dapat dalam genggaman tanpa usaha. Maka dari itu… icha akan berusaha dengan sangat super duper keras untuk mewujudkannya. Aha aha ahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ……………..

Selasa, 03 November 2009

Karena Cinta adalah Cinta

September 4, 2007 oleh bukhariibra

Cinta adalah sebuah perasaan kerinduan

Datang menyergap di setiap ketinggian malam

Membuat badan panas dan kedinginan

Namun kita terlalu memujakan



Cinta adalah sebuah kejujuran

Tentang bahasa kalbu yg terungkap oleh helai tubuh

Tentang sebuah satiran yg terkena sembilu

Namun kita terlalu menginginkan



Namun Cinta terkadang membutakan

Melupakan akan akal pikiran

Melakukan hal – hal yang terkadang tak terperkirakan

Demi membahagiakan Sang pujaan



Cinta adalah sebuah pengkhianatan

Api cemburu yg terkadang terlalu mengekang kebebasan

Ataupun juga harga diri yg menyelimuti

Namun kita terlalu membutuhkan



Cinta adalah sebuah perasaan terdalam

Sebuah perasaan yang datang mengharu biru jiwa

Dan ketika kesucian cinta kau dapatkan

Kebahagian terkekal pun kau genggam



Cinta pun membuat mu menjadi seorang pujangga

Yang akan mungkin membuatmu membuat untaian puisi

Menggoreskan nya di jantung langit

Dengan meminjam warna pelangi

Untuk menggoreskan isi hati



Namun Cinta adalah sebuah anugerah terindah

Rahmat Sang pencipta kepada umatnya

Dan biarkan rasa itu mendekam pada setiap jiwa manusia

Karena cinta adalah cinta


"keren ya puisinya. bikin jantung berdebar-debar (duileh...)
kata-katanya emang bener semua. cuman, malah jadi teringat akan cintaku pada sang kekasih. hahahaha... habis si kekasihnya gak muncul-muncul, jadi kangen deh (wkwkwk..)"

kenapa aku meng-copy puisi ini?? aku cuma lagi cari contoh ungkapan yang sama dengan isi hati aku sekarang. sumpah, hari ini gak ketemu sama dia. ketemu cuman sebatas punggungnya doang (itu sih ngeliat aja kali). cuman, cinta emang jahat ya. gara-gara kepikiran, konsentrasi belajarnya, haha... bukan konsentrasi belajar. tapi setiap bengong, topiknya selalu ada dia. gawad nih, butuh di basmi. aahaha