ia yang meyadarkan
dalam lamunan sepi setiap malam
membangunkan dari alam suram ku
menuju indahnya hidup milik rabb ini
membuat ku bangkit dari ke terpurukan
melajukan kinerja otak yang sempat tertahan
aku menunggu kedatanganmu
setiap waktu selama hidupku
kini aku berdiri
memasuki tuntutan hati
memojokkanku pada sudut berduri
lelah membahana merasuk jiwa
ku sempatkan memaruhnya di dinding tebal itu
sapaan penuh kelembutan terngiang di telinganya
tatkala hembusan awan meraih diri ini
aku bertahan dari tajamnya angin pagi
berjuang, membuatku tak lagi makan
meragu, tak ada lagi kata itu
malu pun sudah tak tampak lagi
logika tak bergerak
hanya kamu dalam harian hatiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar