dalam nafas ku hidup
merasakan indahnya alunan kasih
aku terbawa dalam suasana
tak terkontrol kata-kata brojol
alangkah bahagia senyumnya
tik .. tik ..tik ..
tetesan embun menyentuh kalbu
biru membahana di setiap sudutnya
tapi larangan itu tak dapat ku terima
kini ku melihatmu dengan kacamata hitam
sudah ada batasan
aku takkan lagi menerawang
ku kecewa menghadapi ini semua
langkah kaki ku hanya menunggu ulur tanganmu
dengan hati mengerak
aku terus hidup dalam kesuraman
kau yang tak kunjung lihat
aku berada dalam gelap
entah menunggu malam ataukah siang
ku biarkan berlalu bagai angin lalu
amarahku meluap
murka sudah semua aliran darah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar